Perkawinan Siri Sebab Tidak Memiliki Akta Perceraian dari Perkawinan Sebelumnya (Studi Kasus di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan)
PDF

Keywords

unregistered divorce
divorce
siri marriage

How to Cite

Khoiriyah, N., Nafik, M., & Rizal, M. C. . (2023). Perkawinan Siri Sebab Tidak Memiliki Akta Perceraian dari Perkawinan Sebelumnya (Studi Kasus di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan). Mahakim: Journal of Islamic Family Law, 7(2), 166–185. https://doi.org/10.30762/mahakim.v7i2.218

Abstract

The magnitude of the practice of unregistered marriages that occurred in Sedayulawas Village is the main point the problem in this research is that the factors are very diverse, ranging from pregnancy outside the marriage, economy, desire for polygamy, avoiding adultery, and divorce are not recorded. Then the factor that becomes the focus of this research is unregistered divorce (not before the Court) with the highest number of perpetrators, namely ten people who have an impact on the occurrence of a second marriage in a series, because there is one of the administrative requirements which cannot be fulfilled is the divorce certificate. The interesting thing about the serial marriage, which is carried out by the wife, which if it is considered in the positive legal status that applies in Indonesia, she is still married to her first husband. This type of research is classified as an empirical legal research type with a static socio-legal or legal sociology. The data analysis technique used in empirical legal research is to take a systematic and factual picture. The results showed that the practice of unregistered divorces that occurred in Sedayulawas Village, Brondong District, is caused by several things, such as the economy, lack of understanding of the importance of recording divorce, and distance Courts far from the village. The practice of unregistered divorce is carried out very diverse ranging from vows of divorce verbally and in front of the village mudin (not before the Court) whose position does not have permanent legal force or is not recognized by the state. Because the implementation of divorce must be in accordance with the rules applied both in Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 and Kompilasi Hukum Islam, if it is done outside of these rules then the divorce is not valid though has complied with religious rules.

https://doi.org/10.30762/mahakim.v7i2.218
PDF

References

Anwar, Nur Annisa Lutfia. “Faktor-Faktor Penyebab Masyarakat Suku Lampung Tidak Mencatatkan Pernkahannya di KUA (Studi Kasus Desa Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur)”. Skripsi. Lampung: IAIN Metro, 2019. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta, 2013. Arliman, Laurensius. Ilmu Perundang-Undangan Yang Baik untuk Negara Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2019. Ashofa, Burhan. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Azizah, Linda. “Analisis Perceraian dalam Kompilasi Hukum Islam.” Jurnal Al‘Adalah. Vol X. No. 4. 2012.

Dahwadin, Muhammad Dani Sumantri, Enceng lip Syaripudin, dan Sasa Sunarsa. Perceraian dalam Sistem Hukum Indonesia (Wonosobo: Penerbit Mangku Bumi, 2018).

Diperoleh dari Hasil Observasi Awal Oleh Peneliti di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Pada 29 Agustus 2021.

Diperoleh dari Hasil Wawancara dengan Ibu FN di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, pada tanggal 12 Juli 2021.

Diperoleh dari Hasil Wawancara dengan Ibu SA dan Ibu MR di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Pada 19 Oktober 2021.

Dodi, Limas. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2018.

Faisal, Sanafiyah. Metodolgi Penelitian Sosial. Jakarta: Erlangga, 2001.

Hasil Wawancara dengan Kepala KUA Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Pada 7 Januari 2022.

Hayati, Vivi. “Dampak Yuridis Kekerasan di Luar Pengadilan (Penelitian di Kota Langsa).” Jurnal Hukum Samudra Keadilan. Vol. 10. No. 2. 2015.

Ishaq. Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Seta Disertasi. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017.

Islami, Irfan. “Perkawinan Dibawah Tangan (Kawin Sirri) dan Akibat Hukumnya.” Jurnal Hukum. Vol. 8. No. 1. 2017. Kompilasi Hukum Islam.

Matnuh, Harpani “Perkawinan Dibawah Tangan dan Akibat Hukumnya Menurut Hukum Perkawinan Nasional.” Jurnal pendidikan dan kewarganegaraan. Vol. 6. No. 11. 2015.

Michael H, Mattew B. Miles A. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Karya Ilmu, 1997.

Musyafa’ah, Nur Lailatu dan Arif Wijaya. “Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Lamongan dalam Perspektif Fikih Siyasah.” Jurnal Hukum dan Perundangan Isla., Vol. 10. No. 2. 2020.

Niwari, M. Ilham Fajry Akbar, Zayad Abd. Rahman,. (2022). Efektivitas Program Kantor Urusan Agama dalam Mengurangi Angka Nikah Sirri Tahun 2017-2019 (Studi Kasus KUA Kecamatan Kedungadem Bojonegoro). kediri: MAHAKIM: Journal of Islamic Family Law, Vol. 6 No. 2 (2022).

Pratista, Ulfi Nur Nadhiroh “Faktor-Faktor Penyebab Perkawinan Siri (di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal)”. Skripsi. Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2018. Rahmah, Syafira. “Perkawinan via Live Streaming dalam Perspektif Hukum Islam”. Skripsi. Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2020. Ratnawaty, Latifah. “Perceraian Dibawah Tangan Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif.” Jurnal Yustisi. Vol. 4. No. 1. 2017. Shomad, Abd. Hukum Islam (Penormaan Prinsip Syariah dalam Indonesia). Jakarta: Kencana, 2017. Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2014. Trisnawati. “Nikah Siri dan Faktor Penyebabnya di Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung Pandang (Analisis Perbandingan Hukum Islam dan UU No. 1 tahun 1974)”. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2015. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Wijayanti, Winda. “Eksistensi Undang-Undang Sebagai Produk Hukum dalam Pemenuhan Keadilan bagi Rakyat (Analisis Putisan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-X/2012).” Jurnal Konstitusi. Vol. 10. No. 1. 2013. Zainuddin dan Zainuddin, Afwan. Kepastian Perkawinan Sirri dan Permasalahannya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright (c) 2023 Nadya Khoiriyah, Moh. Nafik, Moch. Choirul Rizal