METODOLOGI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA: Telaah atas Fatwa Bidang Ibadah, Sosial dan Budaya denganPendekatan Maqasid Al-Shari’ah

Authors

  • A. Halil Thahir IAIN Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30762/qawanin.v4i2.4066

Keywords:

methodology, interconnection, MUI fatwa, maqashid al-syari'ah

Abstract

Tulisan ini membahas tentang metodologi  fatwa majelis ulama Indonesia (MUI) di bidang ibadah, sosial dan  budaya. Penelitian ini menelaah dan mengungkap dari persoalan berikut : 1. metodologi penetapan fatwa MUI dalam bidang ibadah, sosial, dan budaya perspektif ijtihad maqasidi 2. interkoneksitas maslahah fatwa MUI dalam bidang ibadah, sosial, dan budaya, dengan menggunakan pendekatan maqasid al-shari’ah. Penelitian ini adalah merupakan penelitian kepustakaan (library research). Sumber data penelitian ini adalah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam bidang ibadah, sosial, dan budaya yang dari tahun 1975 hingga 2015 yang termaktub dalam buku “Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975 (Edisi Terbaru)” yang diterbitkan oleh Emir Jakarta pada tahun 2015 sebagai sumber primer, maupun dari literatur, buku, atau dokumen-dokumen tertulis terkait lainnya sebagai sumber sekunder. Teknik pengumpulan datanya menggunakan Studi Dokumenter terhadap bahan-bahan kepustakaan tenatng fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sedangkan dalam melakukan analisis data akan digunakan Content Analysis (analisis isi), yang akan digunakan dalam menganalisa isi dari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di bidang ibadah, sosial dan budaya. Secara metodologis, dalam fatwa bidang agama MUI mengesampingkan pendekatan mashlahah di luar kemaslahatan agama itu sendiri. Sementara dalam fatwa bidang sosial dan budaya, mashlahah menjadi pertimbangan penting dalam memutuskan fatwa, dengan tetap mempertimbangkan graduasi kekuatan maslahah (dharuriyat, hajiyat, dantahsiniyat) dan graduasi al-kulliyat al-khams. Kemudian, Interkoneksitas mashlahah (ittishaliyat al-mashalih) Fatwa MUI dalam ranah agama, sosial dan buadaya merupakan pandangan dunia (world view)  dalam melihat dan menyelesaikan problem tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut : Pertama, ketika interkoneksi tersebut berhadapan dengan masalah agama maka MUI mengabaikan kemaslahatan di luar ranah agama ; Kedua, mempertimbangakan aspek dharuriyat, hajiyat, dan tahsiniyat ; Ketiga, mempertimbangkan kaidah : المصالح العامة مقدمة على المصالح الخاصة (kemaslahatan umum didahulukan atas kemaslahatan khusus).

This paper discusses the fatwa methodology of the Indonesian Ulema Council (MUI) in worship, society and culture. This study examines and reveals the following issues: 1. methods for determining the MUI fatwa in the fields of worship, social, and culture from the maqasidi ijtihad perspective. 2. interconnectivity of the MUI fatwa maslahah in the fields of worship, social, and culture? using the maqasid al-shari'ah approach. This research is library research (library research). The data source of this research is the fatwa of the Indonesian Ulema Council (MUI) in the fields of worship, social and culture, which from 1975 to 2015 is contained in the book "The Association of MUI Fatwa Since 1975 (Latest Edition)" published by the Emir of Jakarta in 2015 as primary sources, as well as from literature, books, or other related written documents as secondary sources. The data collection technique uses a documentary study of library materials regarding the fatwa of the Indonesian Ulema Council (MUI). Meanwhile, in conducting data analysis, Content Analysis will be used, which will be used to analyze the content of the fatwa of the Indonesian Ulema Council (MUI) in the fields of worship, social, and culture. Methodologically, in the religious fatwa, the MUI has ruled out the maslahah approach outside of the benefit of religion itself. Meanwhile, in social and cultural fatwas, mashlahah becomes an important consideration in deciding the fatwa while still considering the graduation of maslahah power (dharuriyat, hajiyat, and tahsiniyat) and al-kulliyat al-khams graduation. Then, the interconnection of mashlahah (ittishaliyat al-mashalih) The MUI fatwa in the realm of religion, social and culture is a world view in seeing and solving the problem, with the following provisions: First, when the interconnection deals with religious issues, MUI ignores benefits outside the realm of religion; Second, consider the aspects of dharuriyat, hajiyat, and tahsiniyat; Third, consider the rules: ( المصالح العامة لى المصالح الخاصةpublic benefit takes precedence over particular benefit).

References

Abdullah, Amin. Islamic Studies Di PerguruanTinggi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Abd Allah, Muhammad bin Yasin bin. alKawkab al-Azhar Sharh al-Fiqh alAkbar. Bairut: Dar al-Fikr, tt.

Arkoun, Muhammad. Al-Fikr alUsuliwaIstihalat al-Ta`sil, tarj.

HashimSalih. Bairut : Dar al-Saqi, 1999.

________________al-Fikr al-Islami:

NaqdwaIjtihad. Bairut: Dar al-Saqi, 1998.

________________ Rethinking Islam, Terj.Yidian W. Asmin&LathifulKhuluq .Yogyakarta: PustakaPelajar, 1996.

Abd al-Majid al-Najjar, Maqa>s}id alShari>’ah bi Ab’a>d Jadi>dah.Tunis: Dar al-Gharb al-Islami, 2012.

Abdul MoqsthGhazali, “Tafsir islam Progresif Tentang Nikah Beda Agama” di dalam Istiqra’ Jurnal Penelitian, Vol. 04, Nomor 01. Jakarta:

Direktorat Perguruan Tinggi Islam Departemen Agama, 2005.

Ahmad al-Raisu>niNaz}ariyat alMaqa>s}id ‘Inda al-Ima>m alSha>t}ibi,>Herndon, Virginia: The International Institute of Islamic Thought, 1995

Ahmad Imam Mawardi, Fiqh Minoritas Fiqh al-Aqalliyat dan Evolusi Maqa>s}id al-shari>‘ah dariKonsep ke Pendekatan. Yogyakarta: LKiS, 2000

Alal al-Fasi, Maqasid al-Shari’ah wa Makarimuha, (Kairo: Dar al-Salam) 2011.

Asrorun Ni’amSholeh, Metodologi Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: PenerbirErlangga, 2016.

Black, Antony. Sejarah Pemikiran Politik Islam, Terj. Abdullah Ali & Mariana

Ariestyawati. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001.

Deni Hudaeny, Aplikasi Ijtihad Intiqali dan Insya’I dalam Kehidupan Modern: Studi Tentang Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam Penerapan Konsep Ijtihad Intiqali dan Insya’I Tahun 1998-2003. Jakarta: Program Pascasarjana UIN Jakarta, 2005.

Fakhr al-Din al-Razi, Muhammad bin ‘Umar bin Husayn. Manaqib al-Imam alSyafi’i. Kairo: Maktabah al-Kulliyat al-Azhariyyah, 1987

Faisal Ibnu Muhammad Ali Nuruddin, “Saddaz-Dzari’ah”. Kuala Lumpur: Universitas Malaya Malaysia, 1997.

Fathurrahman Djamil, Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah. Jakarta: Logos, 1995

Khidir, Abd al-Alim. al-Muslimun wa Kitabat al-Tarikh: Dirasah fi Ta`sil alIslami li ‘Ilm al-tarikh. Bairut: alMa’had al-‘Alami li al-Fikr al-Islami,

Hasbi Ash-Shiddieqy, Peradilan Hukum Acara Islam. Semarang: Pustaka Rizki, 1997,

Helmi Karim, Konsep Ijtihad Majelis Ulama Indonesia Dalam Pengembangan Hukum Islam. Jakarta: INIS, 1993.

Mahfud, Choirul. 39 Tokoh Sosiologi Politik Dunia. Surabaya: TemprinaGrafika, 2009.

Maftuhin, Logosentrisme Metafisika Islam: Kritik atas al-Risalah Syafi’i. Yogyakarta: Sukses Offset, 2009.

Mahmudi, Zainul. Sosiologi Fikih Perempuan. Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang, 2009

Mudzhar, Atho`. “Pendekatan Sosiologi Dalam Studi Hukum Islam” dalam Amin Abdullah dkk, Mencari Islam: Studi Islam dengan Berbagai Pendekatan. Yogyakarta: Tiara wacanaYogya, 2000

M. Asrorun Ni’amSholeh, Metodologi Penetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia: Penggunaan Prinsip Pencegahan dalam Fatwa. Jakarta :

Penerbit Erlangga, 2016

Mohammad Atho’ Mudzhar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia : Sebuah Studi Tentang Pemikiran Hukum Islam Indonesia (1975-1988). Jakarta: INIS, 1999.

Muhammad al-T}a>hir bin ‘A>shu>r, Maqa>s}id al-Shari>’ah alIsla>miyyah. Tunisia: Da>r Sukhu>nli al-Nashrwa al-Tawzi>’, 2007.

Muhammad Amin Suhayli, Qa>’idah Dar‘u al-Mafa>sid Awla> Min Jalb alMas}a>lih} Dira>sah Tah}li>liyyah. Mesir: Dar al-Salam, 2010.

Muhammad Shahrur, al-Kitabwa al-Qur’an Qira’ahMu’asirah.Syiria: al-Ahali li al-Tiba’ah, 2000

Musfir bin ‘Ali al-Qaht}ani, al-Wa’y alMaqasidi Qira`ah Mu’asirah li al-‘Amal bi Maqasid al-Shari’ah fi Manahi al-Hayat.Bairut: al-Shabakah

al-‘Arabiyyah li al-Abhath wa alNashr, 2013

Ritzer, George.- Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern, Terj. Alimandan. Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2005.

Robertson. Sociology, New York: Worth Publisher, 1982

Downloads

Published

2020-07-24

How to Cite

A. Halil Thahir. (2020). METODOLOGI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA: Telaah atas Fatwa Bidang Ibadah, Sosial dan Budaya denganPendekatan Maqasid Al-Shari’ah. Qawãnïn Journal of Economic Syaria Law, 4(2), 250–271. https://doi.org/10.30762/qawanin.v4i2.4066

Issue

Section

Articles