Tafsir Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Waris dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Hukum Kewarisan di Indonesia (Studi Analisis Kompilasi Hukum Islam)

Authors

  • Rahmat Agung Sedayu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
  • A. Halil Thahir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
  • Imam Annas Mushlihin Institut Agama Islam negeri (IAIN) Kediri
  • Ilham Tohari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30762/mahakim.v7i1.172

Keywords:

inheritance, Muhammad Syahrur, compilation of islamic law

Abstract

In Muhammad Syahrur's view, waris is hududullahh which means that the maximum limit for a son is two daughters, and the minimum limit for a daughter is one boy. This research is qualitative research with the type of research library research which aims to reveal how Muhammad Syahrur's thoughts about inheritance with an analysis knife Compilation of Islamic Law. The data analysis process uses content analysis techniques, which are research techniques by looking for regular shapes, structures, and patterns in the text and making conclusions based on the regularities found. The results of this study: 1) Muhammad Syahrur rereads the inheritance verse which is hududullahh. If the heirs consist of one son and two daughters, then the share of the daughter may not be less than 25% and the share for the son may not be greater than 50%. 2) The contribution of Muhammad Syahrur's thoughts on inheritance to the development of inheritance law in Indonesia is by positioning the inheritance portion for women as al-Hadd al-'Adna (minimum limit). With this, Syahrur wants to say that women may or even have the right to get more shares than one man, provided that they do not exceed al-Hadd al'Ala for men. Thus women can get more shares than what has been determined by QS. An-Nisa verse 11 and article 176 KHI as long as it does not exceed the male share (½).

References

Affandy, Ahmad. “Sejarah Kewarisan Islam Dan Terwujudnya Hukum Kewarisan Di Indonesia.” Jurnal Studi Islam Vol. 15. No. 2. Desember 2020.

Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Press, 2014.

Ali, Muhammad Murtadlo. “Keadilan Gender Dalam Hukum Pembagian Waris Islam Perspektif The Theory Of Limit Muhammad Syahrur.” Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies Vol. 4 No. 1. 2019.

Anwar, M. Nawawi. “Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Kewarisan dan Kontribusinya terhadap Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia.” Jurnal Tana Mana Vol. 3. No. 1. 2022.

Asmara, Musda. “Teori Batas Muhammad Syahrur dan Relevansinya dengan Keadilan Sosial.” Jurnal Hukum dan Syari’ah Vol. 12 No. 1. 2020.

Abdullah, Zaitun dan Endra Wijaya. “Dinamika Penerapan Ijtihad Bidang Hukum Ekonomi Syari’ah Di Indonesia.” Jurnal Hukum dan Pembangunan Vol. 49 No. 2. 2019.

Beni, Ahmad Saebani. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Budiono, Rachmad Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1999.

Dodi, Limas. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2015.

Esha, M. Inam. Pemikiran Islam Kontemporer. Yogyakarta: Jendela Pustaka, 2003.

Jurdani (al), Muhammad bin Abdullah. Fathul ‘Allaam bi Syarhi Mursyid al-Anaam. Bairut: Dar Ibnu Hazam,. 1997.

Khulaisie, Rusdiana Navlia. “Achieving Harmony Through Progressive Islamic Dimensions in the Thinking of Abdullah Saeed.” Journal of Islamic Social Studies Vol 5 No. 1. 2019.

Lubis, Suhrawardi K. dan Komis Simanjuntak. Hukum Waris Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Muhibbudin, Moh. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Munawwir, Ahmad Warsun. Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Mustaqim, Abdul. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2011.

Muhyidin, “Maqashid al-Syari’ah (Tujuan-Tujuan Hukum Islam) Sebagai Pondasi Dasar Pengembangan Hukum,” Jurnal Gema Keadilan Vol. 6 No. 1. 2019.

Mustaqim, Abdul. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2011.

Nafis, Muh. Wahyuni. Kontekstualisasi Ajaran Islam. Jakarta: Paramadina, 1997.

Nafis, Muhammad Wahyuni. Kontekstualisasi Ajaran Islam. Jakarta: Paramadina IPHI, 1995.

Naisaburi (an), Nizhamuddin al-Hasan bin Muhammad al-Qummi. Gharaib al-Qur’an wa Raghaib al-Furqan. Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah, 1996.

Perangin, Effendi. Hukum Waris. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Rahman, Fatchur. Ilmu Waris. Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1981.

Rofiq, Ahmad. Fiqh Mawaris. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Saebani, Beni Ahmad. Fiqih Mawaris. Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Shawi (as), Ahmad bin Muhammad Hasyiyyah as-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain. Juz 1. Beirut: Darul Fikr, 2004.

Sjadzali, Munawir. Ijtihad Kemanusiaan. Jakarta: Paramadina, 1997.

Soekanto, Soerdjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Soekanto, Soerjono. Penegakan Hukum. Bandung: Bina Cipta, 1983.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 1986.

Sostroatmodjo, Asro dan A. Wasit Aulawi. Hukum Perkawinan di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

Suny, Ismail. “Kompilasi Hukum Islam ditinjau dari sudut Pertumbuhan Teori Hukum di Indonesia.” Jurnal Mimbar Hukum No. 4. 1991.

Syadjali, Munawir. Ijtihad Kemanusiaan. Jakarta: Paramadina, 1997.

Syahrur, Muhammad. Al-Kitab wa al-Qur’an: Qiroah Mu’ashirah. terj. Sahiron Syamsuddin dan Burhanudin Dzikri, dalam Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer. Yogyakarta: elSAQ Press, 2007.

Syahrur, Muhammad. Metodologi Fiqih Islam Kontemporer. terj. Sahiron Syamsuddin dan Burhanuddin. Yogyakarta: eLSAQ Press, 2004.

Syahrur, Muhammad. Nahwu Ushul Jadidah li al-Fiqh al-Islami: Fiqh al-Mar’ah. Damaskus: al-Ahali li al-Tiba’ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi’, 2000.

Syarifudin, Amir. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Wacana Ilmu, 1999.

Thanthawi, Muhammad As-Sayyid. At-Tafsirul Al-Wasith Lil Qur'anil Karim. Juz I. Mesir: Ar-Risalah, 1987.

Takdir, Mohammad. “Membumikan Fiqh Antroposentris: Paradigma Baru Pengembangan Hukum Islam Yang Progresif.” Ahkam: Jurnal Hukum Islam Vol. 7 No. 1. 2019.

Thanthawi, Muhammad As-Sayyid. At-Tafsirul Al-Wasith Lil Qur'anil Karim. Juz I. Mesir: Ar-Risalah, 1987.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. Kompilasi Hukum Islam. Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2015.

Tohari, Ilham. “Menyoal Kewenangan Pengadilan Negeri Dalam Menyelesaikan Perkara Waris Masyarakat Muslim Pasca Lahirnya Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama (Studi Kasus di Kabupaten Jombang Jawa Timur).” Junal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam Vol. 9 No. 1. 2018.

Downloads

Published

2023-01-01

How to Cite

Sedayu, R. A. ., Thahir, A. H. ., Mushlihin, I. A., & Tohari, I. (2023). Tafsir Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Waris dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Hukum Kewarisan di Indonesia (Studi Analisis Kompilasi Hukum Islam). Mahakim: Journal of Islamic Family Law, 7(1), 1–24. https://doi.org/10.30762/mahakim.v7i1.172

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 

You may also start an advanced similarity search for this article.