Menyoroti Penyelesaian Sengketa Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia: Sebuah Alternatif dan Tantangan
DOI:
https://doi.org/10.30762/qaw.v8i1.532Keywords:
Penyelesaian, sengketa, hukum, ekonomi, syariahAbstract
Penelitian ini mengkaji penyelesaian sengketa hukum ekonomi Syariah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan model penyelesaian sengketa hukum ekonomi Syariah yang dilakukan sejak masa Rasulullah dan Hukum Positif di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian normative yang menggunakan sumber data kepustakaan dimana peneliti mengumpulkan data-data secara sistematis dan dianalisis secara obyektif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah berdasarkan Hukum Islam Klasik di zaman Rasulullah, penyelesaian sengketa diselesaikan dengan 2 jalur: melalui kekuasaan kehakiman dan di luar kekuasaan kehakiman. Sedangkan berdasarkan Hukum Positif Indonesia, penyelesaian sengketa hukum diselesaikan melalui jalur litigasi dan non-litigasi. Pada Hukum Islam Klasik dan Hukum Positif memiliki kesamaan yaitu sama-sama dapat diselesaikan melalui jalur pengadilan dan di luar pengadilan. Metode tersebut juga dipakai dan diakomodir dalam Hukum Positif di Indonesia berupa mediasi dan arbitrasi, bahkan ada metode lainnya yang dapat dipilih, yaitu: negosiasi, konsiliasi, konsultasi dan penilaian ahli. Sehingga, semakin pesatnya perkembangan ekonomi Syariah diimbangi dengan model penyelesaian sengketa hukum yang dapat menjadi pilihan. This research examines the resolution of Sharia economic law disputes in Indonesia. The aim of this research is to compare the Sharia economic law dispute resolution models that have been implemented since the time of the Prophet and those accommodated by Positive Law in Indonesia. This research is normative research that uses library data sources where researchers collect data systematically and analyze it objectively. The research results obtained are based on Classical Islamic Law at the time of the Prophet, dispute resolution was resolved in 2 ways: through judicial power and outside judicial power. Meanwhile, based on Indonesian Positive Law, legal disputes are resolved through litigation and non-litigation. Classical Islamic Law and Positive Law have similarities, namely that they can both be resolved through the courts and outside the courts. In the time of the Prophet, the court route was known as al qadha. This method is also used and accommodated in Positive Law in Indonesia in the form of mediation and arbitration, there are even other methods that can be chosen, namely: negotiation, conciliation, consultation and expert assessment. Thus, the increasingly rapid development of Sharia economics is balanced with legal dispute resolution models that can be an option.
References
Abdulkadir Muhammad. Hukum dan Penelitian Hukum. PT Citra Aditya Bakti: Bandung. 2004. Hal. 50
Ahmad Mujahidin, Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, h. 18-19
Ahmad, K. (2002). "Islamic microfinance: An alternative financial system for rural development." The Pakistan Development Review, 41(4), 491-504.
Anshori, A.G (2010). Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah: Analisis Konsep dan UU No.21 Tahun 2008. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Chapra, M. U. (2000). "What Is Islamic Economics?" dalam Jeddah: Islamic Research and Training Institute
Dusuki, A. W., & Abdullah, N. I. (2007). Maqasid al-Shariah, Maslahah, and Corporate Social Responsibility. The American Journal of Islamic Social Sciences, 24(1), 25-45
Iqbal, M., & Llewellyn, D. T. (2002). "An introduction to Islamic finance: Theory and practice." John Wiley & Sons.
Kamali, M. H. (2008). "Arbitration in Islamic Law." The American Journal of Comparative Law, 56(2), 273-303.
Maskufa, Penyelesaian Sengketa Perjanjian Syariah, al-iqtishad, Vol. V, No. 1, Januari 2013, hlm. 129
Mursal, M. (2015). Implementasi Prinsip-Prinsip Ekonomi Syariah: Alternatif Mewujudkan Kesejahteraan Berkeadilan. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam (Darussalam Journal of Economic Perspec, 1(1), 75-84.
Mursal, M. (2015). Implementasi Prinsip-Prinsip Ekonomi Syariah: Alternatif Mewujudkan Kesejahteraan Berkeadilan. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam (Darussalam Journal of Economic Perspec, 1(1), 75-84.
Obaidullah, M. (2005). Islamic Financial Services. Islamic Economics Research Center, King Abdulaziz University.
Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. Prenada Media: Jakarta. 2010. Hlm. 135
Prasetyo, Y. (2018). Ekonomi syariah. Penerbit Aria Mandiri Group.
Rosmansyah, Y., & Solimun, A. (2020). The growth of Islamic economic law as a new economic perspective in Indonesia. Indonesian Journal of Islamic Law, 2(1), 1-13.
Siddiqi, M. N. (2008). Islamic economics: An introduction. Islamic Research and Training Institute
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Nornatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) hlm. 13-14.
https://basyarnas-mui.org/ diakses pada 15-6-2024
https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/8027/ekonomi-dan-keuangan-syariat-semakin-maju-dan-berkelanjutan?lang=1 diakses pada 15-6-2024
https://majalah.tempo.co/read/info-tempo/170982/bi-catat-tren-positif-pertumbuhan-ekonomi-syariah diakses pada 15-6-2023
https://pa-tangerangkota.go.id/?p=15845#_ftn1 diakses pada 15-6-2024
https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20231013165255-29-480399/potensi-keuangan-syariah-di-indonesia-sebesar- diakses pada 15-6-2024 ini#:~:text=Secara%20keseluruhan%20pertumbuhan%20aset%20keuangan,94%25%20terhadap%20total%20keuangan%20nasional. Diakses pada 15-06-2024
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Qawãnïn Journal of Economic Syaria Law
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.